Perusahaan tanpa karyawan sama saja seperti kendaraan tanpa bahan bakar, macet. Tanpa bahan bakar kendaraan tidak bisa berjalan atau bekerja. Bahan bakar merupakan komponen penting untuk jalannya kendaraan. Sama halnya dengan menjalankan bisnis, perusahaan tidak bisa berjalan tanpa adanya karyawan. Sehingga penting untuk memberikan kenyaman bekerja bagi karyawan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan employee engagement.
Employee engagement merupakan sebuah strategi penting yang wajib dimiliki oleh perusahaan untuk mempertahankan para karyawannya dan sekaligus juga memberi dorongan positif para karyawan. Jika engagement karyawan dapat terwujud dan terus ditingkatkan, maka akan menjadi win-win solution bagi kedua belah pihak, karyawan itu sendiri dan juga perusahaan. Tingkat engagement karyawan yang tinggi tentu akan berimbas ada kinerja optimal karyawan bagi perusahaan.
Apa itu Employee Engagement?
Employee engagement dapat diartikan sebagai keterikatan karyawan terhadap perusahaan, menekankan pada beberapa aspek dari komitmen karyawan kepada perusahaan atau sikap dan perilaku positif yang ditunjukkan karyawan. Employee engagement adalah tentang pemahaman peran karyawan pada sebuah perusahaan dan punya energi serta daya juang yang cocok dengan tujuan dan obyektif perusahaan.
Selain itu juga berkaitan dengan mempunyai pemahaman yang jelas tentang bagaimana perusahaan mencapai tujuan dan obyektifnya, bagaimana perubahan bisa membuat hal tersebut dapat tercapai dengan lebih baik, dan karyawan diberi hak suara selama berkarir untuk menawarkan ide-ide dan memberikan pandangan yang benar-benar dipertimbangkan dalam sebuah diskusi dan pengambilan suatu keputusan.
Kemudian Gallup mendefinisikan employee engagement sebagai keterlibatan dan antusiasme seorang karyawan pada pekerjaan mereka dan di tempat kerja mereka. Engagement karyawan tersebut membantu perusahaan untuk mengukur dan mengelola perspektif karyawan pada elemen krusial dari budaya perusahaan.
Indikator Employee Engagement
Indeks employee engagement adalah pengukuran relatif untuk memungkinan perbandingan performa lintas area selama waktu tertentu. Sebuah indeks bisa dihitung dengan banyak cara berbeda. Indeks tersebut bukan berupa persentase namun dipresentasikan dengan skor biasanya maksimal 100.
Banyak perusahaan yang mengadakan survei kinerja sebagai metrik untuk mengukur level engagement karyawan terhadap perusahaan dan untuk menganalisa hubungan antara engagement karyawan dan outcome utama bisnis. Hasil dari survei bisa mengidentifikasi engagement inisiatif mana yang mencapai gol yang diinginkan. Survei bisa sangat membantu untuk mengukur level employee engagement, namun perusahaan juga perlu menyadari survei engagement karyawan berbeda dari survei karyawan lainnya.
Perusahaan perlu merancang strategi engagement secara keseluruhan sebelum mengatur survei engagement. Perlu juga diperhatikan beberapa komponen berikut:
- Bagaimana strategi akan dikomunikasikan
- Bagaimana area yang membutuhkan aksi akan diidentifikasi
- Apa outcome terukur yang akan digunakan untuk mengevaluasi progres
- Apa aksi spesifik yang akan diambil untuk mengkonfrontasi hasil survei
- Bagaimana strategi engagement akan dipertahankan dari waktu ke waktu
Pengaruh Employee Engagement
Karyawan membuat keputusan dan mengambil aksi setiap hari yang dapat mempengaruhi kinerja dan perusahaan. Bagaimana perusahaan memperlakukan karyawan dan bagaimana karyawan memperlakukan satu sama lain pasti mempengaruhi aksi mereka ― atau dapat menempatkan perusahaan ke dalam suatu risiko.
Menurut penelitian, karyawan yang punya engagement tinggi terhadap pekerjaannya dan perusahaannya menghasilkan outcome bisnis yang lebih baik daripada karyawan yang punya engagement rendah. Tanpa engagement karyawan, maka tidak ada pula engagement tim sehingga akan lebih sulit untuk memperbaiki outcome bisnis.
Beberapa faktor yang mempengaruhi employee engagement yaitu:
- Kepuasan kerja
- Arti dan tujuan bekerja
- Budaya perusahaan
- Lingkungan kerja
- Kesempatan pengembangan karir
- Pengalaman kerja berbasis digital
- Pengelolaan dan leadership
Strategi Employee Engagement
Perusahaan bisa menggunakan model employee engagement sebagai acuan strategi employee engagement. Ada 4 level dalam model employee engagement: basic, individual, teamwork, dan growth.
Source: https://www.gallup.com/
Kemampuan mencapai kebutuhan tiga level pondasi dapat menciptakan lingkungan kerja yang punya kepercayaan dan dukungan yang memungkinkan manajer dan karyawan pada akhirnya punya level personal growth yang tinggi. Model di atas memberikan pemetaan supaya manajer bisa memotivasi dan mengembangkan anggota timnya dan meningkatkan performa anggota tim.
Manajer harus memastikan karyawan tahu apa ekspekatasi mereka terhadap pekerjaan dan perusahaan dan manajer mempunyai materi dan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan para karyawan ketika sudah menemukan kebutuhan pada level kedua, ketiga, dan keempat.
Manajer bersama dengan anggota timnya harus bisa mengidentifikasi kebutuhan dan rintangan pada level dasar dan segera mengambil aksi sebelum tantangan menghambat performa para karyawan.
Contoh Employee Engagement
Ada tiga tipe karyawan sebuah perusahaan terkait dengan contoh employee engagement, sebagai berikut:
1. Engaged Employee
Karyawan yang mempunyai engagement yang tinggi biasanya punya keterlibatan yang tinggi dan antusiasme terhadap pekerjaan dan tempat mereka bekerja. Mereka adalah ‘owner’ secara psikologis, mendorong performa dan inovasi yang tinggi, dan menggerakan perusahaan untuk terus maju.
Contoh: seorang karyawan yang bergabung di sebuah proyek dan menghabiskan waktu di proyek tersebut sedikit lebih lama setelah proyek selesai atau karyawan yang menghabiskan waktu lebih untuk bertelefon dengan klien yang membutuhkan bantuan ― karena mereka berkomitmen kepada nilai perusahaan yang mengutamakan klien. Mereka membangun kerjasama dan mempunyai hubungan yang kuat dengan perusahaan.
2. Not Engaged Employee
Karyawan yang engagement-nya rendah adalah mereka yang tidak terikat secara psikologis ke pekerjaan maupun perusahaan tempatnya bekerja. Hal ini bisa terjadi karena kebutuhan engagement mereka tidak benar-benar terpenuhi, mereka memberikan waktu ― tapi tidak dengan energi atau passion ke pekerjaan mereka.
Contoh: Seorang karyawan menyelesaikan pekerjaannya karena kewajiban semata bukan karena passion atau ketertarikan secara pribadi. Karyawan ini mungkin lebih senang bekerja dalam diam dan mungkin menarik diri dari pekerjaan yang lebih intens atau high-profile.
3. Actively Disengaged Employee
Bisa dibilang karyawan tipe ini yaitu karyawan yang tidak memiliki semangat kerja dan biasanya lebih menunjukkan sikap negatif atau perlawanan terhadap pekerjaan. Mereka tidak senang dengan pekerjaannya maupun tempat kerjanya ― karena kebutuhan mereka tidak terpenuhi sehingga mereka seringkali menunjukkan sikap ketidaksukaannya. Setiap hari, karyawan tipe ini berpotensi julid dengan rekan kerja yang punya engagement tinggi dan mencapai targetnya.
Contoh: Karyawan ini menghabiskan banyak waktu untuk membicarakan hal-hal negatif mengenai rekan kerjanya, proyek terbaru, atasan, dll. Mereka mungkin juga sedang mencari kesempatan kerja lainnya di waktu luang dan tidak berencana untuk tetap tinggal di pekerjaan yang sekarang lebih lama lagi.
Kesimpulan
Employee engagement penting untuk diperhatikan oleh perusahaan. Jika perusahaan mempunyai karyawan-karyawan terbaik dan sesuai kebutuhan perusahaan, perusahaan harus mengupayakan meningkatkan engagement mereka terhadap perusahaan guna meningkatkan retensi karyawan. Jika engagement karyawan tinggi terhadap perusahaan, perusahaan juga dapat memetik benefit-nya. Karyawan akan berdedikasi terhadap perusahaan dan menunjukkan performa kerja yang optimal.Sebuah aplikasi yang direkomendasikan untuk dimanfaatkan sebagai tool dalam mendukung strategi peningkatan engagement karyawan yaitu Worxspace. Aplikasi ini berfungsi sebagai smart personalia dan juga bisa menjadi channel resmi direktori perusahaan yang menjadi pusat akses informasi dan interaksi antara perusahaan dan karyawan dengan berbagai macam fitur seperti direktori perusahaan, direktori karyawan, employee greeting, create task, task action, task discussion, employee management, space bot, dan masih banyak fitur menarik dan fungsional lainnya.