Wajib Tahu tentang Employee Listening Strategy

Contents

Employee Listening Strategy

Employee listening strategy beriringan dengan terciptanya pengalaman positif karyawan. Hal tersebut memfasilitasi karyawan dengan sebuah sarana untuk mengerti lebih baik apa yang terjadi di lingkugan kerja, membuat data yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan, dan tentu saja menciptakan sebuah budaya yang baik dengan punya alasan ingin bergabung dan tetap tinggal. Namun, berapa banyak perusahaan yang sudah mempunyai sistem untuk memahami pengalaman karyawan mereka lebih baik? Dan apakah mereka menggunakan data yang terakumulasi melalui employee listening strategy yang mana bisa menjadi kunci sehingga memunculkan inisiatif yang berkaitan dengan pengalaman karyawan seperti kesejahteraan, perbedaan dan penyertaan, hybrid working, dan retensi?

Yuk, kenali lebih dalam tentang employee listening strategy dalam artikel ini.

Employee Listening Strategy

Employee listening strategy merupakan sebuah strategi untuk menggali pemahaman lebih dalam mengenai perasaan karyawan dan pengembangan karyawan ― apakah mereka puas dengan taraf fleksibilitas kerjanya? Apakah mereka punya rasa saling memiliki dengan perusahaan dan tim mereka? Apakah mereka cukup diberi kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang? Apakah mereka merasa didukung? Apakah mereka merasa cemas akan suatu hal? Dan lain sebagainya.

Kuncinya adalah dengan terus mendengarkan apa yang sedang terjadi mulai dari hal-hal yang dasar ― penting untuk menemukan tool yang tepat seperti aplikasi Worxspace untuk mengerjakan sesuatu dan yang dapat menganalisa hasilnya untuk pemahaman yang dapat diolah untuk meningkatkan pengalaman karyawan yang lebih baik. Suara karyawan adalah hal yang sangat penting. Misalnya saat pandemi, perusahaan yang memprioritaskan pendapat karyawan bisa menggunakan feedback karyawan untuk memahami lebih baik bagaimana karyawannya bekerja, apakah mereka butuh sesuatu untuk menunjang kesehatan mereka, dan hal lainnya.

Cara Membuat Employee Listening Strategy Berhasil

Kini saatnya beralih ke platform yang memfasilitasi pengumpulan feedback dengan lebih gesit dan real-time. Saat akan mengaplikasikan employee listening strategy, penting untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Mulailah dengan ‘kenapa’

Program employee listening paling efektif yaitu dibangun di atas pondasi yang kuat. Dengan memanfaatkan program listening employee sebagai kendaraan untuk menghadapi suatu tantangan, yang merupakan prioritas perusahaan, artinya Anda lebih mungkin untuk mendapat buy-in dari pemegang saham senior ― mereka akan lebih reseptif terhadap insight yang dihasilkan dan menjadikan perilaku yang tepat sebagai role-model dan membangun feedback yang terorganisir.

  • Area atau bagian mana yang membutuhkan feedback?

Dari segi skala perusahaan, sektor bisnis, dan budaya; pasti ada beberapa area yang ingin Anda dapatkan feedback-nya seperti kepemimpinan melalui pemberdayaan, pelatihan, dan pengembangan.

Jika tantangan besarnya adalah omset karyawan, tanyakan kepada karyawan apakah mereka berencana untuk tetap bekerja di perusahaan atau tidak dan kenapa alasannya. Insight yang didapat termasuk juga informasi mengenai level risiko siklus atrisi karyawan dan bagaimana serta sejauh mana situasi terkait terjadi serta apa alasannya. Informasi berharga selanjutnya bisa diolah untuk membantu mengurangi atrisi karyawan.

  • Frekuensi kesiapan perusahaan untuk mendapatkan feedback

Employee listening platform terbaik memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan feedback normalnya mingguan, bulanan, atau triwulan, atau bahkan sesuai keinginan. Namun, penting untuk mempertimbangkan bagaimana kesiapan perusahaan untuk melaksanakannya. Jika terbiasa dengan survei tahunan, beralih ke mingguan bisa menjadi langkah yang terlalu besar. Lebih baik perusahaan merubahnya secara bertahap seperti menjadi triwulan terlebih dahulu sehingga bisa memberi waktu untuk manajer mencerna feedback yang diperoleh dan mengolahnya.

  • Bisakah mendapatkan feedback melalui siklus hidup karyawan?

Perusahaan-perusahaan besar biasanya lebih melengkapi detail survei perusahaan mereka dengan feedback termasuk siklus hidup karyawan. Hal tersebut membantu perusahaan untuk meningkatkan pengalaman karyawan selama proses tahapan employee listening. Meskipun banyak yang melakukannya ketika exit survey, pengaruh besar dari hasilnya justru meningkatkan engagement karyawan ketika dilakukan sebagai onboarding survey.

  • Apa software feedback karyawan yang terbaik?

Ketika memilih sebuah software untuk mendukung pelaksanaan employee listening strategy, penting untuk mempertimbangkan fleksibilitasnya, kesederhanaannya, dan level kegunaannya. Pilih tool yang dapat diatur untuk mengoptimalkan frekuensi dan mempunyai best practice question yang dapat disesuaikan dan menggunakan pertanyaan yang lebih berkaitan dengan aspek ‘kenapa’ seperti di atas. Akan sangat membantu juga jika bisa mendapatkan feedback melalui siklus hidup karyawan, dari onboarding sampai exit process menggunakan polling dan survei yang menyasar grup tertentu karyawan. Salah satu rekomendasi aplikasi yang dapat membantu kelancaran proses employee listening adalah Worxspace.

  • Bagaimana feedback diolah dan direalisasikan?

Sebelum memulai survei, putuskan siapa yang mempunyai akses ke feedback dan apa yang diekspektasikan. Bagaimana pimpinan dan HR akan menggunakan insight-nya untuk membuat perbaikan dan menginformasikan strategi? Dan jika manajer diberi akses ke hasilnya, apakah mereka memahami pentingnya feedback karyawan dan apa yang harus dilakukan selanjutnya? Mempunyai keterlibatan mereka sama pentingnya dengan memberikan sesi pelatihan tentang penggunaan software, menginterpretasikan hasil, dan membuat perbaikan.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Latest Post
WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Halo, ada yang bisa kami bantu?