Mengakomodir Ide Karyawan untuk Meningkatkan Employee Bonding

Contents

employee bonding

Tidak hanya inovasi akan produk baru namun bagaimana penekanan kemampuan karyawan dalam memproduksi sebuah ide segar menjadi pendekatan yang harus diperhatikan. Ide bukan suatu hal yang dapat diprediksi atau antisipasi bagaimana, kapan dan dimana ide akan dibutuhkan. Tentunya tiap karyawan memiliki keunikan pemikirannya masing-masing.

Ide dan Inovasi Karyawan

Ide dan Inovasi, sejatinya bersumber pada kreativitas dimana kreativitas adalah hal yang dapat dipelajari oleh setiap manusia. Bila anda berpikir ide dan inovasi hanya untuk perusahaan yang bergerak di bidang kreatif, anda perlu membuang statement itu.

Ide dan inovasi karyawan dibutuhkan oleh segala perusahaan sebagai masukan yang bersifat unik dalam mengidentifikasi produk baru dan strategi peningkatannya. Proses penting dari ide dan inovasi dari karyawan adalah bagaimana kreativitas tersebut dikelola untuk mencapai goals perusahaan.

Kinerja atau performa karyawan adalah output dari karyawan yang berkualitas sesuai dengan standar yang telah diatur berdasar pada tanggung jawab yang diberikan. Performa erat kaitannya dengan ide dan inovasi. Berdasarkan sebuah riset yang dilakukan oleh 3rd Global Conference on Business and Social Science Malaysia, ide dan inovasi adalah pendekatan yang dilakukan dalam meningkatkan sebuah performa.

Sehingga secara tidak langsung, performa karyawan ditentukan oleh kemampuan dalam pembentukan ide dan inovasi. Tak hanya membentuk dan memunculkan sebuah ide inovasi, namun juga bagaimana langkah evaluasi pengelolaan ide tersebut. Pemahaman akan program, objective perusahaan menjadi kunci utama bagaimana karyawan dapat secara aktif mendistribusikan ide mereka.

Benefit Mengakomodir Ide dan Inovasi Karyawan

Sebagaimana dijelaskan diatas, bahwa sebuah ide dan inovasi menunjukan performa seseorang. Dikutip dari Sadikoglu & Zehir, 2010, menjelaskan bahwa performa karyawan menjadi elemen yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena menjadi indikator keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan.

Lalu mengapa ide dan inovasi ini penting? Dan apa saja manfaatnya? Simak 5 point berikut:

Pembentukan Terobosan Baru yang Positif

Karyawan yang berkumpul untuk berdiskusi atau brainstorming, memungkinkan terjadinya pertukaran ide satu dengan yang lainnya. Walaupun dalam prosesnya sering terjadi perbedaan pendapat, akan tetapi hal inilah yang membuat output yang makin maksimal.

Pasalnya, hasil pemikiran ini bukanlah produk yang dihasilkan dari persepsi satu orang namun lebih dari itu. Dimana tiap karyawan tentunya memiliki persepsi yang berbeda-beda. Ketika ide berbeda ini didiskusikan lebih matang, output yang dihasilkan tentunya akan lebih sempurna.

Meningkatkan Produktivitas Perusahaan

Semakin banyak ide dan kreativitas yang dituangkan dalam sebuah tim, maka akan mempengaruhi produktivitas perusahaan. Contohnya bila dihadapkan dalam satu kondisi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi.

Dengan adanya ide dan inovasi baru, memperbesar peluang untuk menyelesaikannya dengan cepat. Sehingga hal ini mampu mempengaruhi kualitas dan efisiensi kerja.

Menghindari Repetisi yang Monoton

Pernahkah anda merasa bosan dengan rutinitas kerja? Kebosanan akan rutinitas adalah kondisi alami yang mungkin saja dialami baik karyawan maupun atasan kerja.

Pengaplikasian ide dianggap mampu bertindak sebagai pencerahan tersendiri. Hal ini juga menjadi sebuah alternatif pemecahan masalah, sehingga anggota di dalam perusahaan memiliki langkah baru dan solusi yang baru.

Evaluasi Sistem yang Ada

Ide, Inovasi dan Kreativitas merupakan jalan dalam memperbaiki sistem yang berlaku. Tidak menutup kemungkinan, hal-hal tersebut menjadi strategi dalam membenahi dan meningkatkan sistem yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga benefit yang satu ini dapat menjadi langkah untuk mengevaluasi kinerja yang berjalan.

Hambatan Penyampaian Ide dan Inovasi

Dalam mengkomunikasikan ide, tidak selalu berjalan dengan mulus dan lancar. Hal ini dipicu kemungkinan terjadinya hambatan dalam penyampaian ide dan inovasi. Hambatan ini tidak selalu datang dari komunikator namun juga bisa datang dari komunikan.

Berdasarkan sumber hambatan, terdapat 7 hambatan dalam mengkomunikasikan ide sebagai berikut:

1. Hambatan Semantik

Hambatan pertama adalah hambatan yang lebih mengarah pada metode pengungkapan ide dari bahasa dan kata-kata. Semantik, diartikan juga sebagai pengertian yang tidak sesuai atau kesalahpahaman menangkap arti yang disampaikan komunikator atau komunikan.

2. Hambatan Teknis

Sesuai dengan namanya, hambatan ini mengacu pada terbatasnya peralatan dan fasilitas komunikasi.

3. Hambatan Manusiawi

Hambatan yang paling umum yang kerap terjadi adalah hambatan manusiawi. Hambatan yang berasal dari manusia ini dapat terjadi karena berbagai faktor seperti:

4. Hambatan Komunikator

Kita sering menjumpai saat komunikator menyampaikan pesan atau ide yang belum jelas bahkan kurang jelas, sehingga memungkinkan perbedaan persepsi.

5. Hambatan dalam Penyampaian

Di Indonesia sendiri ada lebih dari 700 bahasa yang digunakan dalam kegiatan bermasyarakat. Hal ini dapat menjadi hambatan bila komunikan tidak memahami makna atau ide yang disampaikan.

6. Hambatan Media

Hal ini biasanya terjadi saat adanya gangguan sinyal yang mengakibatkan suara yang diterima tidak sempurna (putus-putus).

7. Hambatan Komunikan

Hambatan terakhir adalah hambatan yang timbul karena adanya kesalahan dari komunikan. Misalnya, komunikan yang kurang memperhatikan dan mendengar dengan baik dan menimbulkan kesalahpahaman.

Media dan Channel Komunikasi Penyampaian Ide dan Inovasi

Salah satu elemen terpenting dari komunikasi ide dan inovasi adalah channel atau saluran komunikasi. Channel (media/saluran) dapat diartikan sebagai metode atau cara yang diaplikasikan dalam berkomunikasi, termasuk peralatan khusus yang digunakan selama proses komunikasi.

Channel dalam hal ini dapat dikategorikan kedalam 3 jenis. Berikut 3 jenis channel komunikasi beserta penjelasannya:

1. Channel Verbal

Aspek terbesar dari saluran komunikasi ini adalah berbicara dan mendengarkan. Saluran ini bersumber dari kata-kata yang keluar dalam memberikan informasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan saluran verbal adalah: penggunaan kata yang familiar, intonasi sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi.

2. Channel Non-Verbal

Mengutip dari ebook ecampusontario 55% komunikasi tatap muka (face-to-face) berasal dari nonverbal (ekspresi wajah, sikap tubuh dan penciuman). Dengan hal tersebut, membuktikan bahwa dalam komunikasi, non-verbal juga ambil bagian dalam keberhasilan komunikasi.

Komunikasi non-verbal ditunjukan dengan ekspresi wajah, gesture tubuh dan penciuman. Karena hal ini pula, penting bagi kita untuk memperhatikan komunikasi non-verbal kita saat berada di lingkungan profesional.

3. Channel Digital

Dalam dunia profesional, channel komunikasi ini termasuk sering digunakan. Seperti penulisan email, surat, memo, pertemuan secara virtual, forum group discussion dan lain sebagainya. Dalam prosesnya, komunikasi dengan channel digital menggunakan peralatan komunikasi dan aplikasi-aplikasi sebagai produk kemajuan teknologi.

Membangun Team Work dengan Aplikasi Kolaborasi

Semenjak pandemi Covid-19 tahun lalu melanda dunia, banyak perubahan yang terjadi seperti pola komunikasi, cara komunikasi ide dan sebagainya. Ini didukung pula dengan munculnya berbagai aplikasi dengan tujuan yang berbeda-beda seperti aplikasi chat, aplikasi meeting online, aplikasi task management yang membantu berjalannya kegiatan perkantoran.

Karena fungsinya yang berbeda, seringkali karyawan berpindah-pindah aplikasi ketika beraktivitas dan menyampaikan ide mereka. Terlihat sepele, namun kondisi ini mampu menimbulkan app fatigue.

App fatigue adalah kondisi dimana adanya kelelahan saat menggunakan aplikasi digital dan peralatan secara terus menerus. Kondisi ini kadang berdampak negatif pada proses penyampaian ide dan kualitas performa karyawan.

Worxspace: Aplikasi Kolaborasi All In One

Worxspace adalah aplikasi kolaborasi all in one yang dapat digunakan sebagai langkah mitigasi app fatigue. Hal ini didukung oleh fitur-fitur yang mampu membantu kegiatan kantor tak terkecuali dalam proses penyampaian ide dan inovasi karyawan berkat fitur Message dan Team Video Meeting.

Messaging

Walaupun sekarang ini sudah banyak aplikasi pertukaran pesan, namun hal ini biasanya kurang efisien dan efektif. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh tercampurnya aktivitas kantor dan pribadi. Sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan dan kurang fokus.

Fitur messaging pada Worxspace membantu mengelola pesan-pesan yang berkaitan dengan aktivitas perkantoran. Messaging mampu menjadi channel komunikasi ide secara tekstual.

Team Video Meeting

Fitur selanjutnya adalah team video meeting, yang memungkinkan anda melakukan komunikasi secara langsung dengan tim atau divisi anda.

Selain dua fitur di atas, Worxspace dilengkapi dengan fitur pendukung lain seperti: company directory, task management dan smart personalia yang juga membantu ekosistem perusahaan. Cukup menggunakan satu aplikasi saja, anda dan tim sudah mampu mengelola seluruh task serta menampung ide dan inovasi karyawan.

Setelah anda mengetahui pentingnya aplikasi kolaborasi dalam penyampaian ide dan inovasi karyawan, apakah anda tetap ingin menggunakan banyak aplikasi? Atau mulai berpikir untuk beralih menggunakan aplikasi kolaborasi Worxspace?

Bila anda butuh informasi lebih lanjut atau pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami untuk mengkonsultasikan kebutuhan perusahaan anda.

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp
Latest Post
WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Halo, ada yang bisa kami bantu?